Jumat, 31 Mei 2013

Kepuasan Pelanggan


Report Pertemuan ke 14
Senin, 27 Mei 2013

Universitas Negeri Jakarta, Senin, 27 Mei 2013. Ini adalah pertemuan ke empat belas mata kuliah manajemen pemasaran, bersama dosen kami Dr. Amril Muhammad, SE, Mpd. Pertemuan kali ini merupakan presentasi kelompok dua belas, kelompok dua belas akan membahas mengenai Kepuasan Pelanggan. Presentasi kelompok kali ini tidak dipantau secara langsung oleh pak Amril, akan tetapi presentasi tetap berjalan seperti biasa pemaparan didepan kelas oleh anggota kelompok yang presentasi.

Apa definisi kepuasan pelanggan? Menurut Kotler, kepuasan pelanggan adalah kepuasan seseorang yang telah membandingkan kinerja atau jasa yang dirasakan dengan harapannya. Sementara itu, menurut Zeithmal kepuasan pelanggan adalah respon dari konsumen yang telah terpenuhi keinginannya. Adapun bagan dari kepuasa yaitu:
Keterangan:
 (1) Dilihat dari sisi produsen, mulai dari  perusahaan setiap perusahaan pasti memiliki tujuan yaitu untuk menghasilkan laba atau keuntungan. Untuk mencapai tujuan tersebut perusahaan membuat suatu produk, produk yang dibuat oleh perusahaan haruslah memiliki nilai tersendiri bagi konsumen yang nantinya akan memberikan kepuasan bagi konsumen. (2) Dilihat dari sisi konsumen, konsumen ingin memenuhi kebutuhannya (need) dan keinginannya (want), maka dari itu konsumen membutuhkan sebuah produk yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginannya. Ketika produk yang telah dibuat memenuhi harapan konsumen maka selanjutnya adalah sejauh mana tingkat kepuasan dari konsumen tersebut.

            Adapun perspektif psikologi kepuasan pelanggan yaitu: (1) kognitif, merupakan penilaian berdasarkan perbedaan antara yang ideal dan aktual. (2) afektif, merupakan penilaian pelanggan individual terhadap produk jasa tidak semata-mata berdasarkan perhitungan rasional. Ada beberapa cara mengukur kepuasan pelanggan yaitu: (1) Sistem keluhan dan saran, perusahaan menyediakan wadah agar dapat menampung saran dan keluhan dari konsumen atas produk yang dibuat, hal tersebut dimaksudnya agar perusahaan dapat melakukan evaluasi produk dan melihat letak kekurangan produk. (2) Survey kepuasan pelanggan, perusahaan melakukan survey kekonsumen langsung guna memantau apakah konsumen sudah cukup puas dengan produk yang diberikan oleh perusahaan. (3) Pembeli bayangan. (4) Analisis pelanggan yang beralih, disini perusahaan melakukan analisis terhadap pelanggan yang mungkin beralih ke produk lain, dilihat apa kekurangan produk yang dibuat dengan produk lain dan apa penyebab pelanggan beralih ke produk lain.

            Ada juga beberapa faktor untuk mengevaluasi kepuasan pelanggan yaitu: (1) Kinerja karakteristik operasi pokok dari produk. (2) Ciri-ciri atau keistimewaan tambahan. (3) Keandalan. (4) Kesesuaian dengan spesifikasi. (5) Daya tahan. (6) Service ability. (7) Estetika. (8) Kualitas yang dipersepsikan.  Dari hasil produk yang diciptakan atau yang telah dipasarkan kekonsumen, pasti ada konsumen yang merasa kurang puas dengan produk tersebut, berikut merupakan sebab-sebab timbulnya ketidakpuasan: (1) Tidak sesuai harapan artinya produk yang dibuat tidak sesuai keinginan konsumen atau mungkin produk yang ditawarkan kualitasnya tidak memenuhi harapan dari konsumen. (2) Layanan selama proses tidak memuaskan artinya layanan yang disediakan perusahaan tidak memuaskan hati konsumen, biasanya dalam perusahaan jasa mungkin layanan dari karyawan yang kurang baik terhadap konsumen atau layanan dari segi fasilitas yang diberikan penyedia jasa tidak memenuhi keinginan konsumen. (3) Perilaku personil tidak menyenagkan. (4) Cost (biaya) yang ditawarkan oleh penyedia jasa terlalu tinggi. (5) Promosi atau iklan kurang menarik minat konsumen. (6) Suasana atau kondisi fisik tidak menunjang. 

Sekian report saya untuk manajemen pemasaran untuk hari senin 27 mei 2013.

Nisa Indriani
1445115216
Manajemen Pendidikan non reguler 2011


Rabu, 22 Mei 2013

Perilaku Pelanggan


Report Pertemuan ke 13
Hari, Senin 20 Mei 2013

Universitas Negeri Jakarta, Senin, 20 Mei 2013. Ini adalah pertemuan ke tiga belas mata kuliah Manajemen Pemasaran, bersama dosen kami Dr. Amril Muhammad, S.E, M,pd. Pertemuan kali ini merupakan presentasi kelompok sebelas, kelompok sebelas akan membahas mengenai Perilaku Pelanggan. Presentasi kelompok kali ini sama seperti presentasi sebelumnya yaitu paparan didepan kelas. Setelah paparan kelompok selesai pak Amril akan menambahkan materi yang dipaparkan kelompok. 

            Sebelum masuk lebih jauh materi ini kita harus mengetahui definisi dari perilaku konsumen (pelanggan) itu sendiri. Perilaku konsumen menurut Winardi adalah perilaku yang ditunjukkan oleh orang-orang dalam merencanakan, membeli, dan menggunakan barang-barang ekonomi jasa. Sedangkan, menurut Mullen dan Johnson perilaku konsumen adalah pengkajian dari perilaku manusia sehari-hari. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen yaitu: (1) Kebudayaan berkaitan dengan kebudayaan atau unsur-unsur budaya yang ada dimasyarakat.  (2) Sosial berkaitan dengan keluarga, peran dan status. (3) Pribadi berkaitan dengan usia, pekerjaan, gaya hidup, dan lain-lain. (4) Psikologis berkaitan dengan motivasi, persepsi, dan kepercayaan diri.

            Model perilaku konsumen sendiri dibagi menjadi tiga yaitu: (1) Rangsangan pemasar berkaitan dengan produk, harga, tempat promosi, dan bagaimana cara mempromosikannya. (2) Rangsangan lain berkaitan dengan ekonomi, teknologi, politik, dan kebudayaan. (3) Kotak hitam pembeli berkaitan dengan karakteristik pembeli dan proses keputusan pembeli. Disinilah tugas produsen untuk mengetahui perilaku konsumen karena setiap konsumen pasti memiliki pandangan dan selera yang berbeda terhadap suatu produk.  (4) Tanggapan pembeli berkaitan dengan pilihan produk, pilihan merek, jumlah penyalurnya, dan memilih pemasok.

            Perilaku konsumen mendapat pengaruh dari eksternal dan internal, pengaruh internal berupa kebutuhan, keinginan, konsep diri (fisik, sosial, mental, dan religi), daya beli. Pengaruh eksternal berupa ekonomi, demografi, sosiologis, politik, iptek, lingkungan ekonomi. Kebutuhan setiap orang pasti berbeda menurut maslow  tingkatan ada 5 tingkatan mulai dari fisik, aman, hingga aktualisasi diri. Satu contoh ketika seseorang hanya membutuhkan kebutuhan fisik maka yang dia butuhkan hanya makan tidak membutuhkan hal-hal lain dan dia tidak peduli dengan kebutuhan lain yang memang tidak dibutuhkan saat itu.

Jenis perilaku pembelian sendiri ada dua yaitu: (1) Perbedaan merek yang signifikan berkaitan dengan keterlibatan tinggi (perilaku pembelian kompleks) dan keterlibatan rendah (perilaku pembelian mencari variasi). (2) Sedikit perbedaan merek berkaitan dengan keterlibatan tinggi (perilaku pembelian mengurangi disonasi ketidaksesuaian) dan keterlibatan rendah (perilaku pembelian berdasarkan kebiasaan). Ada beberapa metode dalam meneliti pembelian yaitu: metode introspektif adalah pembeli mengintrospeksi dirinya sendiri, metode retrospektif adalah produsen mmelakukan wawancara sejumlah kecil pembeli, metode prosfektif adalah mencari konsumen yang merencanakan untuk membeli produknya dan meminta mereka untuk memikirkan bagaimana mereka melewati proses pembelian, dan yang terakhir metode preskriptik adalah meminta konsumen untuk menjelaskan cara yang ideal untuk membeli suatu produk.

Peran dalam pembelian sendiri ada lima yaitu:  pencetus ide adalah mengusulkan ide untuk membeli produk jasa, pemberi pengaruh adalah pendapatnya mempengaruhi keputusan pembeli, pengambil keputusan adalah memutuskan setiap komponen dalam keputusan pembelian, pembeli adalah seseorang yang melakukan pembelian sebenarnya, dan pemakai adalah seseorang yang mengkonsumsi atau menggunakan produk atau jasa tersebut. Kemudian, yang terakhir adalah proses keputusan pembeli dimulai dari pengenalan masalah lalu pencarian informasi, perilaku purna beli, evaluasi alternatif, sampai akhirnya pada keputusan pembelian.

           Sekian report saya untuk mata kuliah manajemen pemasaran hari senin 20 mei 2013.

Nisa Indriani
1445115216
Manajemen Pendidikan nonreg 2011 

Rabu, 15 Mei 2013

Kualitas Jasa

Report Pertemuan ke 12
Hari, Senin 13 Mei 2013



Universitas Negeri Jakarta, Senin, 13 Mei 2013. Ini adalah pertemuan keduabelas mata kuliah Manajemen Pemasaran, bersama dosen kami Dr. Amril Muhammad, S.E, M,pd. Pertemuan kali ini merupakan presentasi kelompok sepuluh, kelompok sepuluh mempresentasikan mengenai Kualitas Jasa. Presentasi pada pertemuan ini sama seperti pertemuan sebelumnya, presentasi didepan kelas dengan pemaparan setiap anggota. Setelah presentasi kelompok kemudian, materi ditambahkan oleh pak Amril. 

Sebelum masuk lebih dalam kita harus mengetahui, apa definisi Kualitas Jasa? Kualitas Jasa adalah tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan (Whckof).  Total kualitas jasa memenuhi 3 komponen yaitu: technical quality, functional quality berkaitan dengan cara penyampaian kualitas jasa, dan corporate image berkaitan dengan citra umum, daya tarik dan profit perusahaan. Dalam membuat kualitas jasa ada empat syarat yaitu: komperhensif (karakteristik), universal (umum dan valid), bebas, dan limited. Dalam kualitas jasa ada empat unsur yang membuat suatu produk (barang atau jasa) yaitu: kecepatan, ketepatan, keramahan, dan kenyamanan. Dimensi yang terdapat dalam kualitas jasa yaitu: (1) reliability (kehandalan) yaitu kemampuan memberi pelayanan yang menjanjikan. (2) responsiveness (daya tanggap). (3) assurance yaitu jaminan kepada pelanggan. (4) empathy yaitu bagaimana perusahaan memahami konsumen. (5) tangibles yaitu produk fisik untuk kenyamanan fisik (kualitas) produk fisik. 

Untuk meningkatkan kualitas jasa ada tiga keunggulan untuk meningkatkan pelayanan yang fungsinya untuk meningkatkan kualitas jasa: (1) kemampuan untuk memahami keunggulan dan keinginan pelanggan. (2) pengembangan database lebih akurat. (3) pemanfaatan informasi yang diperoleh dari riset pasar.  Ada impak dalam menentukan kualitas jasa, ada empat impaknya yaitu: pertemuan jasa, desain jasa, produktivitas jasa, dan budaya dan organisasi jasa. Kualitas jasa harus harus terus ditingkatkan dalam meningkatkan kualitas jasa ada beberapa strategi yaitu: (1) mengidentifikasi determinan utama kualitas jasa. (2) mengelola harapan.  (3) mengelola kualitas jasa. (4) mendidik konsumen yaitu membantu konsumen memahami jasa. (5) mengembangkan budaya kualitas. (6) menciptakan automating quality. (7) menindaklanjuti jasa. (8) mengembangkan sistem informasi kualitas jasa. 

Dalam kualitas jasa pasti ada biaya yang disebut juga biaya kualitas, biaya kualitas adalah biaya yang terjadi mungkin akan terjadi sebagai sebagai akibat kualitas jasa yang memmburuk. Biaya kualitas dibagi menjadi dua yaitu : (1) biaya kualitas yang buruk, meliputi : biaya kegagalam eksternal dan biaya kegagalan internal. (2) biaya kualitas jasa yang baik, meliputi: biaya penilaian, pencegahan, dan pemulihan. Untuk melihat kualitas jasa baik atau tidak pasti ada penilaian konsumen, penilaian konsumen sendiri dibagi atas: (1) moment of truth yaitu terjadi antara penyedia jasa dengan konsumen. (2) persepsi konsumen yaitu penilaian produk menyeluruh konsumen oleh konsumen. (3) experiance quality. (4) credence quality.  

Lalu, apa saja faktor yang menjadi penyebab kualitas jasa yang buruk? faktornya: (1) produksi dan konsumsi terjadi secara simultan. (2) intensitas tenaga yang tinggi. (3) dukungan pada pelanggan internal kurang memadai. (4) kesenjangan komunikasi. (5) melayani semua pelanggan internal kurang memadai. (6) perluasan atau pengembangan jasa secara berlebihan. (7) visi bisnis jangka pendek. 

Selanjutnya ada yang namanya TQS (total quality service) yaitu konsep perbaikan terus menerus dan berkesinambungan (continous improvement) sehingga organisasi atau perusahaan selalu menyiapkan lingkungan yang kondusif dalam mewujudkannya. Menurut Sallis ada dua kualitas: kualitas absolut (mutlak) , kualitas relatif yaitu mengacu pada standar dan kepuasan pelanggan atau costumer service.  TQS serangkaian diawali dengan kegiatan input, proses, dan output. Proses input dibagi menjadi tiga : raw input, instrument input, dan enviroment input, dari input kemudian diproses dengan strategi dan metode sedemikian rupa sehingga menghasilkan output yaitu menghasilkan kemampuan, keterampilan, dan kesiapan.

Sekian report saya untuk mata kuliah manajemen pemasaran pada hari senin, 13 mei 2013. 

Nisa Indriani 
1445115216 
Mp nnonreg 2011

Selasa, 07 Mei 2013

Promotion (Promosi)


Report Pertemuan ke 11
Hari, Senin 6 Mei 2013

Universitas Negeri Jakarta, Senin, 6 Mei 2013. Ini adalah pertemuan kesebelas mata kuliah Manajemen Pemasaran, bersama dosen kami Dr. Amril Muhammad, S.E, M,pd. Pertemuan kali ini merupakan presentasi kelompok sembilan, kelompok sembilan akan membahas mengenai Promotion (promosi) Presentasi kelompok kali ini berbeda dengan presentasi kelompok sebelumnya, kelompok ini presentasi didalam kelas, dengan membentuk kelompok-kelompok kecil, dan setiap kelompok-kelompok kecil dipandu oleh salah satu anggota kelompok sembilan yang presentasi.  

Promosi merupakan kegiatan yang termasuk penting ketika produk (barang atau jasa) telah siap diluncurkan kepasaran, maka dilakukanlah kegiatan promosi agar konsumen dapat tertarik dengan produk kita. Promosi  sendiri termasuk salah satu unsur dalam bauran pemasaran (marketing mix) dari tujuh unsur bauran yang ada. Lalu apakah promosi itu sendiri? Promosi adalah kegiatan memasarkan suatu produk (barang atau jasa) dengan menggunakan sarana promotion mix (iklan, promosi penjualan, publisitas, dan penjualan personal). 

Berikut penjabaran promotion mix secara lebih rinci: Pertama, iklan. iklan merupakan bentuk komunikasi bukan pribadi yang dijalankan melalui usaha yang dibayar. Dalam iklan ada lima langkah yang dilakukan yaitu: (1) Menetapkan sasaran (segmen dan target pasar). Iklan sendiri ada yang bersifat informatif yaitu memberikan informasi, persuasif yaitu berupa ajakan, periklanan, dan peringatan contoh nya pada iklan rokok biasanya ada peringatan bila merokok akan menyebabkan sakit kanker dan sebagainya. (2) Membuat keputusan anggaran, dalam membuat sebuah iklan pasti ada budget yang harus dikeluarkan maka penting dibuatnya suatu perencanaan dan memutuskan anggaran yang matang, tentunya diharapkan dengan budget yang tidak terlalu besar tetapi sampai pesan iklannya terhadap konsumen. (3) Membuat keputusan untuk pesan iklan, ada tiga tahap yaitu: pembangkitan pesan, evaluasi dan pemilihan pesan, dan penyampaian pesan. (4) Evaluasi periklanan, hal ini dapat dilakukan dengan cara tanya langsung kepada konsumen atau melakukan survey. (5) Pelaksanaan.

Kedua, promosi penjualan, tujuan dilakukannya promosi penjualan  untuk merangsang tanggapan pasar yang lebih kuat. Ada lima langkah dalam promosi penjualan yaitu: (1) Menyusun promosi penjualan contohnya: memberikan paket harga, memberikan promo produk dengan buy 1 get 1 dan lain-lain. (2) Menyeleksi alat-alat promosi penjualan. (3) Mengembangkan program penjualan, hal ini dengan memutuskan untung rugi dalam penjualan. (4) Melaksanakan program promosi penjualan. (5) Mengevaluasi hasil promosi penjualan. 

Ketiga, publisitas, publisitas biasanya dilakukan oleh bagian humas. Ada empat langkah dalam publisitas yaitu : (1) Menyusun tujuan publisitas. (2) Memilih pesan dan median publisitas. (3) Melaksanakan rencana publisitas. (5) Mengevaluasi hasil publisitas. Keempat, Penjualan personal. Ada enam langkah dalam penjualan personal yaitu: (1) Menetapkan tujuan gugus penjualan. (2) Merancang strategi, jumlah bagi gugus penjualan. (3) Menarik dan mengevaluasi wiraniaga. (4) Melatih wiraniaga. (5) Mengawasi wiraniaga. (6) Mengevaluasi wiraniaga. 

Tujuan dilakukannya promosi adalah supaya konsumen tertarik terhdap produk yang dibuat, ketika konsumen tertarik dengan produk yang dibuat maka konsumen tersebut akan penasaran dan membeli atau menggunakan produk tersebut. Promosi juga dapat memperkenalkan atau membuat image terhadap produk yang dibuat dengan menampilkan keunggulan dan perbedaan produk yang dibuat dengan produk pesaing lainnya, contoh: iklan pepsodent yang ditampilkan dalam iklan tersebut bukan hanya semata-mata pada produknya tetapi ada image atau pesan yang disampaikan yaitu berkaitan dengan kesehatan gigi, jika kita menggosok gigi setiap hari maka gigi kita akan sehat dan putih bersih apalagi dengan menggunakan produk yang telah terjamin.

 Semakin banyak konsumen yang membeli produk kita maka akan mendapatkan laba (keuntungan) dari hasil penjualan, hal ini merupakan contoh dalam hal produk barang jika dalam jasa pendidikan promosi yang dapat dilakukan mungkin dengan melalui humas, alumni-alumni dengan membangun suatu jaringan (link) yang baik terhadap sekolah-sekolah atau masyarakat, bisa juga dengan mengadakan  open house, dan sebagainya. Beberapa faktor yang mungkin harus diperhatikan dalam melakukan promosi yaitu: menentukan target pasar (segmen pasarnya) berkaitan dengan sasaran penjualannya, tentukan tujuan dari promosi tersebut, kembangkan pesan yang akan disampaikan dalam promosi, dan pilih komunikasi seperti apa yang akan digunakan dalam melakukan promosi. 

Sekian report saya untuk manajemen pemasaran pada hari Senin, 6 Mei 2013.

Nisa Indriani
1445115216
Mp non reguler 2011 

Selasa, 30 April 2013

Kebijakan Harga


Report Pertemuan ke 10
Hari, Senin 29 April 2013


Universitas Negeri Jakarta, Senin, 29 April 2013. Ini adalah pertemuan kesepuluh mata kuliah Manajemen Pemasaran, bersama dosen kami Dr. Amril Muhammad, S.E, M,pd. Pertemuan kali ini merupakan presentasi kelompok delapan, kelompok delapan akan membahas mengenai Kebijakan Harga. Presentasi kelompok kali ini sama seperti presentasi kelompok tujuh dan sebelumnya yaitu paparan didepan kelas. Setelah paparan kelompok selesai pak Amril akan menambahkan materi yang dipaparkan kelompok. 

Setelah suatu produk dibuat tentunya harus ditentukan berapa harganya dengan tentunya dengan menyesuaikan modal dan keuntungan yang ingin didapat. sebelum masuk lebih lanjut harus diketahui terlebih dulu apa definisi harga? Definisi harga sendiri menurut William J.Stanton adalah jumlah uang yang dibutuhkan oleh produk.  Lalu mengapa harga sangat penting? Harga peting terutama dalam hal ekonomi karena berpengaruh pada upah, sewa, bunga, dan laba. Kemudian, berpengaruh juga terhadap perusahaan dalam hal permintaan pasar, persaingan perusahaan dn lain-lain.  Kebijakan harga sendiri  sangat penting utnuk menentukan harga yang tepat untuk suatu produk bagi sebuah perusahaan. Tujuan dari penetapan harga sendiri adalah untuk mendapatkan laba maksimal, dapat mengembalikan investasi yang ditargetkan, mencegah atau mengurangi persaingan, dan memperbaiki dan mempertahakan market share. Sasaran dalam menetapkan harga sendiri yaitu: kapan waktunya yang tepat untuk menetapkan harga, menentukan target penjualan produk, dan menentukan sasaran konsumen yang akan dijangkau. 

 Menetapkan harga sebuah produk barang lebih mudah karena bisa dilihat dari modal yang dikeluarkan, yang lebih sulit adalah menentukan harga untuk produk jasa terutama jasa pendidikan. Jika harganya terlalu mahal takut tidak ada yang berminat dan jika terlalu murah sulit untuk mendapatkan untung. Harga didasarkan atas dua hal: (1) Harga pokok produksi + laba, dan (2) value atau nilai barang. Dalam menentukan harga sebelumnya kita harus melihat dari produknya seperti apa, lalu berapa biaya over headnya, berapa jumlah tenaga kerjanya, dan place (tempat dimana produk tersebut akan dipasarkan). Maka, dalam penetapan harga  terdapat beberapa metode yaitu : cost plus pricing methode (harga didasarkan pada biaya total ditambah laba yang diinginkan), harga didasarkan pada keseimbangan antara perkiraan permintaan pasar dengan suplay, dan harga didasarkan pada kondisi-kondisi pasar yang bersaing.


Dalam menentukan harga ada beberapa faktor yaitu: (1) internal yaitu tujuan pemasaran, bauran pemasarannya seperti apa, dan organisasinya. (2) Eksternal yaitu sifatnya, persaingan pasar, dan seperti apa permintaan pasarnya. Faktor terpenting dalam menetapkan harga adalah pesaing dan melihat juga posisi kita dalam membuat produk apakah monopoli, persaingan bebas, atau oligopoli.  Pesaing sendiri ada yang bersifat sebagai pemimpin pasar atau follower , untuk pesaing yang bersifat pemimpin pasar akan lebih mudah untuk menentukan harga karena tidak bergantung dengan pesaing-pesaing lain yang memiliki produk yang sama. contohnya: produk aqua, produk aqua harganya lebih mahal dibanding produk air mineral lain, tidak peduli air mineral lain memiliki harga yang lebih murah karena posisi aqua sebagai pemimpin pasar dan posisinya stabil tetap diminati oleh konsumen. Berbanding terbalik dengan merek air mineral lain, mau tidak mau harganya harus dibawah aqua karena sifatnya sebagai follower (pengikut), kalau tidak menurunkan harga maka kemungkinan tidak akan laku produknya. Sama halnya dengan follower jenis produk lain (jasa atau barang), satu-satunya cara untuk membuat produk mereka laku adalah dengan menetapkan potongan (promo) dan menawarkan bonus agar konsumen tertarik hal tersebut dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu. 

Kebijakan yang ada dalam penetapan harga adalah : (1) Harga produsen dibagi menjadi dua yaitu: Skimming price dan penetration price. (2) Whoseller (grosir) dibagi menjadi lima yaitu: geographical price quotation, price adjusted to buyer position, dumping (harga yang dijual keluar negeri lebih murah dibanding dengan yang didalam negeri), price based on qualitity purchased, dan discount methode. (3) Retailer (eceran). Dalam harga pasti ada yang namanya potongan yaitu potongan harga dan potongan berat. Potongan harga sendiri didapat misalnya  konsumen membayar lebih cepat, untuk sifatnya sendiri potongan harga ada yang rabat dan tunai. Sedangkan, untuk potongan berat dibagi menjadi empat yaitu: (1) kesusutan kering contonya: cengkeh jika masih basar pasti akan berat dan harganya masih murah tapi jika sudah kering beratnya lebih ringan dan harganya lebih mahal, (2) kesusutan timbangan, (3) ekstra tarra, dan  (4) potongan atas tangkai. Harga untuk jenis produk (barang) tertentu ada yang ditetapka oleh pemerintah, dan alasan pemerintah dalam menentukan harga adalah : untuk melindungi rakyat dari permainan harga oleh pedagang atau produsen, untuk menstabilkan tingkat harga umum, dan untuk mencegah penurunan harga yang lebih parah. 

Sekian report saya untuk manajemen pemasaran pada hari senin, 29 April 2013.

Nisa Indriani
1445115216
Mp nonreg 2011 

Sabtu, 27 April 2013

Penelitian Nama Teman Facebook


Nisa Indriani
1445115216
Manajemen Pendidikan nonreg 2011

Berdasarkan yang sudah saya teliti dan hitung nama teman di facebook saya yang sesuai dengan nama asli ada sekitar 395 orang dari total pertemanan 525 orang, jika dipersentasekan maka jumlah persentasenya adalah sebagai berikut:

395  x 100% = 75,24%
525

Sedangkan, jumlah teman yang tidak sesuai dengan nama aslinya setelah saya hitung ada sekitar 130 orang dari 525 orang, maka jumlah persentasenya adalah sebagai berikut:

130 x 100 % = 24, 76%
525


Jadi, keseluruhan 75,24% (nama asli) + 24,76 % (bukan nama asli) = 100%. Demikian persentase dari penelitian nama teman difacebook, teman yang namanya sesuai (nama asli) dan yang bukan nama asli.