Selasa, 30 April 2013

Kebijakan Harga


Report Pertemuan ke 10
Hari, Senin 29 April 2013


Universitas Negeri Jakarta, Senin, 29 April 2013. Ini adalah pertemuan kesepuluh mata kuliah Manajemen Pemasaran, bersama dosen kami Dr. Amril Muhammad, S.E, M,pd. Pertemuan kali ini merupakan presentasi kelompok delapan, kelompok delapan akan membahas mengenai Kebijakan Harga. Presentasi kelompok kali ini sama seperti presentasi kelompok tujuh dan sebelumnya yaitu paparan didepan kelas. Setelah paparan kelompok selesai pak Amril akan menambahkan materi yang dipaparkan kelompok. 

Setelah suatu produk dibuat tentunya harus ditentukan berapa harganya dengan tentunya dengan menyesuaikan modal dan keuntungan yang ingin didapat. sebelum masuk lebih lanjut harus diketahui terlebih dulu apa definisi harga? Definisi harga sendiri menurut William J.Stanton adalah jumlah uang yang dibutuhkan oleh produk.  Lalu mengapa harga sangat penting? Harga peting terutama dalam hal ekonomi karena berpengaruh pada upah, sewa, bunga, dan laba. Kemudian, berpengaruh juga terhadap perusahaan dalam hal permintaan pasar, persaingan perusahaan dn lain-lain.  Kebijakan harga sendiri  sangat penting utnuk menentukan harga yang tepat untuk suatu produk bagi sebuah perusahaan. Tujuan dari penetapan harga sendiri adalah untuk mendapatkan laba maksimal, dapat mengembalikan investasi yang ditargetkan, mencegah atau mengurangi persaingan, dan memperbaiki dan mempertahakan market share. Sasaran dalam menetapkan harga sendiri yaitu: kapan waktunya yang tepat untuk menetapkan harga, menentukan target penjualan produk, dan menentukan sasaran konsumen yang akan dijangkau. 

 Menetapkan harga sebuah produk barang lebih mudah karena bisa dilihat dari modal yang dikeluarkan, yang lebih sulit adalah menentukan harga untuk produk jasa terutama jasa pendidikan. Jika harganya terlalu mahal takut tidak ada yang berminat dan jika terlalu murah sulit untuk mendapatkan untung. Harga didasarkan atas dua hal: (1) Harga pokok produksi + laba, dan (2) value atau nilai barang. Dalam menentukan harga sebelumnya kita harus melihat dari produknya seperti apa, lalu berapa biaya over headnya, berapa jumlah tenaga kerjanya, dan place (tempat dimana produk tersebut akan dipasarkan). Maka, dalam penetapan harga  terdapat beberapa metode yaitu : cost plus pricing methode (harga didasarkan pada biaya total ditambah laba yang diinginkan), harga didasarkan pada keseimbangan antara perkiraan permintaan pasar dengan suplay, dan harga didasarkan pada kondisi-kondisi pasar yang bersaing.


Dalam menentukan harga ada beberapa faktor yaitu: (1) internal yaitu tujuan pemasaran, bauran pemasarannya seperti apa, dan organisasinya. (2) Eksternal yaitu sifatnya, persaingan pasar, dan seperti apa permintaan pasarnya. Faktor terpenting dalam menetapkan harga adalah pesaing dan melihat juga posisi kita dalam membuat produk apakah monopoli, persaingan bebas, atau oligopoli.  Pesaing sendiri ada yang bersifat sebagai pemimpin pasar atau follower , untuk pesaing yang bersifat pemimpin pasar akan lebih mudah untuk menentukan harga karena tidak bergantung dengan pesaing-pesaing lain yang memiliki produk yang sama. contohnya: produk aqua, produk aqua harganya lebih mahal dibanding produk air mineral lain, tidak peduli air mineral lain memiliki harga yang lebih murah karena posisi aqua sebagai pemimpin pasar dan posisinya stabil tetap diminati oleh konsumen. Berbanding terbalik dengan merek air mineral lain, mau tidak mau harganya harus dibawah aqua karena sifatnya sebagai follower (pengikut), kalau tidak menurunkan harga maka kemungkinan tidak akan laku produknya. Sama halnya dengan follower jenis produk lain (jasa atau barang), satu-satunya cara untuk membuat produk mereka laku adalah dengan menetapkan potongan (promo) dan menawarkan bonus agar konsumen tertarik hal tersebut dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu. 

Kebijakan yang ada dalam penetapan harga adalah : (1) Harga produsen dibagi menjadi dua yaitu: Skimming price dan penetration price. (2) Whoseller (grosir) dibagi menjadi lima yaitu: geographical price quotation, price adjusted to buyer position, dumping (harga yang dijual keluar negeri lebih murah dibanding dengan yang didalam negeri), price based on qualitity purchased, dan discount methode. (3) Retailer (eceran). Dalam harga pasti ada yang namanya potongan yaitu potongan harga dan potongan berat. Potongan harga sendiri didapat misalnya  konsumen membayar lebih cepat, untuk sifatnya sendiri potongan harga ada yang rabat dan tunai. Sedangkan, untuk potongan berat dibagi menjadi empat yaitu: (1) kesusutan kering contonya: cengkeh jika masih basar pasti akan berat dan harganya masih murah tapi jika sudah kering beratnya lebih ringan dan harganya lebih mahal, (2) kesusutan timbangan, (3) ekstra tarra, dan  (4) potongan atas tangkai. Harga untuk jenis produk (barang) tertentu ada yang ditetapka oleh pemerintah, dan alasan pemerintah dalam menentukan harga adalah : untuk melindungi rakyat dari permainan harga oleh pedagang atau produsen, untuk menstabilkan tingkat harga umum, dan untuk mencegah penurunan harga yang lebih parah. 

Sekian report saya untuk manajemen pemasaran pada hari senin, 29 April 2013.

Nisa Indriani
1445115216
Mp nonreg 2011 

Sabtu, 27 April 2013

Penelitian Nama Teman Facebook


Nisa Indriani
1445115216
Manajemen Pendidikan nonreg 2011

Berdasarkan yang sudah saya teliti dan hitung nama teman di facebook saya yang sesuai dengan nama asli ada sekitar 395 orang dari total pertemanan 525 orang, jika dipersentasekan maka jumlah persentasenya adalah sebagai berikut:

395  x 100% = 75,24%
525

Sedangkan, jumlah teman yang tidak sesuai dengan nama aslinya setelah saya hitung ada sekitar 130 orang dari 525 orang, maka jumlah persentasenya adalah sebagai berikut:

130 x 100 % = 24, 76%
525


Jadi, keseluruhan 75,24% (nama asli) + 24,76 % (bukan nama asli) = 100%. Demikian persentase dari penelitian nama teman difacebook, teman yang namanya sesuai (nama asli) dan yang bukan nama asli. 

Distribusi, Franchising, dan Multi Level Marketing

Hari, Senin 22 April 2013
Report Pertemuan ke 9



Universitas Negeri Jakarta, Senin, 22 April 2013. Ini adalah pertemuan kesembilan mata kuliah Manajemen Pemasaran, bersama dosen kami Dr. Amril Muhammad, S.E, M,pd. Pertemuan kali ini merupakan presentasi kelompok tujuh, kelompok tujuh akan membahas mengenai Distribusi, Franchising, dan Multi Level Marketing (MLM). Presentasi kelompok kali ini sama seperti presentasi kelompok enam dan sebelumnya yaitu paparan didepan kelas. Setelah paparan kelompok selesai pak Amril akan menambahkan materi yang dipaparkan kelompok.

Suatu barang (produk) dibuat tentunya ditujukan untuk konsumen, maka dibutuhkan suatu pendistribusian supaya barang tersebut sampai kepada konsumen. Lalu apa definisi distribusi? Distribusi adalah suatu proses penyampaian barang atau jasa dari produsen ke konsumen dan para pemakai, sewaktu dan dimana barang atau jasa tersebut diperlukan. Dalam sebuah distribusi pasti ada saluran distribusinya supaya penyampaian barang (produk) tepat sasaran kekonsumen. Apa saluran distribusi? Saluran Distribusi adalah sekelompok lembaga yang ada diantara berbagai lembaga yang mengadakan kerjasama untuk mencapai suatu tujuan.

Lalu apa tujuan dari saluran distribusi? Tujuannya adalah fokus maksudnya agar pemasaran lebih fokus  untuk mencapai pasar-pasar tertentu, coverage (produk), kepada konsumen (pelanggan), dan prestise (gengsi). Saluran distribusi sendiri mempunyai dua tipe yaitu: (1) saluran langsung, dalam saluran langsung dibagi menjadi empat: selling at the point production, selling at the producer’s retail store, selling door to door contohnya: sales, dan selling through mail. (2) saluran tidak langsung (melalui perantara untuk menyalurkan barangnya kepada konsumen).  Dalam pendistribusian tentu dibutuhkan informasi, promosi, kontak, penyesuaian,dan  negosiasi.  Taktik dalam saluran distribusi sendiri yaitu: motivasi anggota saluran dan evaluasi anggota saluran.

Seiring dengan perkembangan yang ada saluran distribusi berkembang menjadi Franchising dan multi level marketing (MLM).  Lalu apakah franchising dan multi level marketing tersebut? Pertama akan membahas franchising, franchising (waralaba) adalah suatu sistem pendistribusian barang atau jasa kepada pelanggan akhir, dimana pemilik merek (franchisor) memberikan hak kepada individu atau perusahaan untuk melaksanakan bisnis dengan merek, nama, sistem, prosedur dan cara-cara yang telah ditetapkan sebelumnya dalam jangka waktu tertentu meliputi area tertentu. waralaba memiliki karakteristik dasar yaitu: pewaralaba memiliki trade name, perawalaba diijinkan untuk menggunakan hak-hak yang telah ditetapkan, operasi usaha waralaba dibawah pengarahan waralaba, dan pewaralaba akan membayar royalti. Tipe utama dalah waralaba adalah product and trademark franchising dan bussiness format franchising. Jenis waralaba sendiri ada luar negeri dan dalam negeri, dalam negeri bisa berdasarkan format bisnis produk dan merek dafang.

 Dalam franchising suatu perusahaan tidak hanya sekedar membeli nama saja akan tetapi mulai dari barang, karyawan, dan semuanya sudah disediakan oleh perusahaan, jadi bukan kita yang memilih atau menentukannya, contohnya: Alfamart semua produk yang ada di alfamart sudah disedikan oleh perusahaan termasuk karyawannya. Contoh lain: Mc. Donals Indonesia mengambil nama dari perusahaan Mc. Donals, mengambil nama+fee menunya makanan di Mc. Donals Indonesia hampir sama hanya saja jika Mc. Donals aslinya tidak ada menu chicken+nasi biasanya dengan kentang goreng, tapi di Mc. Donals Indonesia tersedia menu tersebut. Sistem franchising ada yang komisi dan ada yang sistem terserah pada penjual, hal tersebut dilihat dari faktor lokasi dan biaya.

Kedua, Multi Level Marketing (MLM), MLM adalah suatu cara atau metode yang dirancang oleh perusahaan untuk menawarkan suatu produk dan menciptakan hubungan yang saling menguntungkan, dengan jalan melaksanakan penjualan secara langsung kepada konsumen melalui suatu jaringan yang dikembangkan oleh para distributor lepas. MLM memiliki ciri sebagai berikut: uang pendaftarannya tidak terlalu banyak, ada pelatihan yang benar, perusahaannya jelas, dan Business plan (rencana bisnis) berkaitan dengan persyaratan naik posisi dan bonus. Tugas MLM untuk menjual produk sesuai dengan harga, kesepakatan yang ada, pembayaran, dan sah menurut hukum. Metode untuk mengajak bergabung dengan MLM adalah dengan memperkenalkan produk yang dijual dan menjelaskan peluang bisnis serta keuntungan yang didapat jika ingin bergabung dengan MLM.

Sistem untuk menjadi member pada suatu produk pertama adalah membayar biaya pendaftaran kemudian melakukan kontrak dan sebagainya, untuk produk sendiri kita dapat membelinya atau disponsori oleh perusahaan. Multi level marketing sendiri sangat dipengaruhi oleh motivasi dan bonus berlevel (passive income), sementara untuk saluran pendistribusiannya sendiri MLM sama saja hanya sedikit berbeda MLM akan dilengkapi oleh sebuah katalog.
                                                                                 

Sekian report saya untuk manajemen pemasaran pada hari senin, 22 April 2013.

Nisa Indriani
1445115216
Mpnonreg 2011


Minggu, 21 April 2013

Analisis nama pribadi untuk membuat suatu usaha


Nama             : Nisa Indriani

No reguler    : 1445115216

Jurusan        : Manajemen Pendidikan non reguler 2011


         Menurut analisis saya, jika suatu saat nanti saya membuat usaha nama saya cocok digunakan untuk bidang  fashion tepatnya Nisa’s Fashion, karena dari segi arti sendiri nisa berarti perempuan jika dilihat dari bahasa Arab, jadi lebih tepat digunakan yang berkaitan dengan usaha fashion. Mungkin bisa untuk nama sebuah boutique, fashion yang akan saya tawarkan kepada konsumen, ketika nanti saya membuat tempat usaha tersebut, saya akan membuat produk berupa baju fashion yang bisa dipakai untuk remaja atau ibu-ibu yang sesuai dengan trend mode. Saya akan membuat desain baju yang bisa digunakan untuk yang memakai jilbab atau tidak, karena saya akan menghasilkan produk pakaian muslim dan yang bukan muslim (baju biasa).

Diprediksi saat ini baju seperti motif renda masih cukup diminati ditahun ini untuk yang para hijaber atau yang berbusana muslim dan yang tidak menggunakan pakaian muslim, karena baju dengan corak renda dianggap feminim sehingga masih diminati, dan untuk warna baju sendiri tergantung pilihan konsumen ada yang menyukai warna soft atau warna yang cerah-cerah. Model-model baju hangat yang dimodifikasi lagi modelnya, saat ini banyak model baju seperti jaman dulu dan dimodifikasi lagi modelnya juga cukup diminati dan menjadi trend mode. Produk yang saya buat nantinya akan disesuaikan dengan keinginan konsumen, harga yang disesuaikan dengan kualitas barang (produk) dan tentunya mengikuti trend mode yang ada. 

Rabu, 17 April 2013

Merek Dagang dan Konsep Nilai dalam Manajemen Pemasaran Jasa Pendidikan


Report pertemuan ke 8 Manajemen Pemasaran
Hari Senin, 15 April 2013


Universitas Negeri Jakarta, Senin, 15 April 2013. Ini adalah pertemuan kedelapan mata kuliah Manajemen Pemasaran, bersama dosen kami Dr. Amril Muhammad, S.E, M,pd. Pertemuan kali ini merupakan presentasi kelompok enam, kelompok enam akan membahas mengenai Merek Dagang dan Konsep  Nilai dalam Manajemen Pemasaran Jasa Pendidikan. Presentasi kelompok kali ini sama seperti presentasi kelompok lima yaitu paparan didepan kelas. Setelah paparan kelompok selesai pak Amril akan menambahkan materi yang dipaparkan kelompok.

Mengapa kita perlu membuat merek?  Merek tentu diperlukan untuk menjadi pembeda antara produk satu dengan produk lainnya, sehingga produk yang dibuat mempunyai ciri khas. Lalu apa itu merek? Merek adalah istilah, simbol, tandai rancangan atau kombinasi hal-hal tersebut yang dimasukkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa dari individu atau kelompok penjual yang membedakan dengan produk pesaing (America Marketing Assosiation).  Fungsi dari merek yaitu: pertama, untuk identitas maksudnya dengan memberi merek maka kita akan mengetahui jenis barang yang dijual. Kedua, kualitas maksudnya tidak dipungkiri kebanyakan orang melihat kualitas suatu produk baik atau buruk  melihat dari mereknya. Ketiga, loyalitas maksudnya untuk membuat orang-orang setia pada produk yang kita buat maka harus membuat suatu merek yang menarik dan membuat orang loyal terhadap produk kita. Keempat, untuk citra atau image maksudnya suatu merek dapat membuat produk kita terlihat atau terdengar bagus sehingga dapat menaikkan citra dari produk kita.

Dalam menentukan merek untuk sebuah produk kita harus memiliki konsep dan pengukuran ekuitas merek diantaranya: kesadaran merek (brand awareness), penerimaan merek (brand acceptability), prefensi (brand preference) maksudnya adalah merek yang kita buat harus memperhatikan prioritas dipasar, dan kesetiaan (brand loyality) maksudnya merek yang kita buat tidak berubah baik bentuk atau jumlahnya. Selanjutnya, bagaimana cara menentukan merek? Dalam menentukan merek ada empat strategi yaitu: nama merek individual, nama yang berbeda untuk semua produk, dan nama dagang perusahaan yang dikombinasikan dengan nama produk individual. Selain itu, menurut kottler adal 5 strategi dalam menentukan merek yaitu: (1) perluasan lini yaitu perluasan terhadap produk dengan menambahkan varians lain baik dalam bentuk, rasa baru, ukuran dan sebagainya, contoh: minuman okky jelly drink awalnya hanya satu rasa saja namun sekarang ada beberapa rasa seperti rasa anggur, apel, mangga. (2) perluasan merek yaitu memperluas kategori produk misalnya citra dulu citra hanya produk hand body namun diperluas saat ini ada sabun citra. (3) multi merek yaitu menggunakan merek tambahan pada produk yang sama misalnya Indofood mengeluarkan indomie, namun mereka juga mengeluarkan merek supermie. (4) meluncurkan merek baru yaitu suatu perusahaan meluncurkan merek baru yang belum ada sebelumnya atau yang belum pernah dibuat oleh perusahaan tersebut. (5) merek bersama yaitu menggabungkan dua merek atau lebih tapi sudah terkenal sebelumnya.

Lalu, dalam menentukan ada karakteristik dalam menentukan merek yaitu: pertama, mudah jadi mudah disini adalah merek yang kita ciptakan mudah untuk diingat oleh orang lain sehingga orang akan selalu ingat terhadap merek produk yang kita buat. Kedua, unik disini merek produk yang kita buat kita harus membuat merek yang unik sehingga membuat orang lain tertarik dan membeli produk kita. Ketiga, menggambarkan kualitas meskipun merek suatu produk mudah untuk dilihat dan unik tapi harus tetap menggambarkan kualitas dari produk yang kita buat. Keempat, fleksibel maksudnya adalah merek produk yang kita buat dapat fleksibel. Kelima, terdaftat untuk mendapatkan perlindungan hukum maksudnya jika kita membuat merek suatu produk maka harus segera didaftarkan kelembaga yang diakui  pemerintah agar produk yang kita buat dapat dipercaya oleh orang lain dan mendapat perlindungan hukum.

Merek merupakan suatu identitas untuk suatu produk, difungsikan sebagai tanda pengenal untuk membedakan hasil, sebagai alam promosi, dengan merek mempermudah dalam promosi hasil produk, merek juga sebagai jaminan atas kualitas barang, merek juga menunjukkan asal produk (barang atau jasa) yang dihasilkan. Merek berkaitan dengan nama dan simbol, nama didapat bisa berasal dari lokasi, jenis usaha, dan filosopi. Ada merek yang dipatenkan atau menunjukkan hak cipta contoh : TM (trade mark) dan copyright.

Sekian report saya untuk manajemen pemasaran pada hari senin, 15 April 2013.

Nisa Indriani
1445115216
Mpnonreg 2011


Sabtu, 13 April 2013

Produk Jasa Pendidikan (Bimbel Educations Smart Center)


Nama             : Nisa Indriani
No. Reg         : 1445115216
Jurusan        : Manajemen Pendidikan nonreg 2011



        Dalam membuat suatu produk jasa khususnya maka ada beberapa proses mulai dari planning sampai akhirnya produk jasa jadi dan diketahui oleh masyarakat. Hal pertama dipikirkan adalah menciptakan ide mengenai produk jasa pendidikan apa yang ingin saya buat, lalu muncul ide untuk membuat bimbel (bimbingan belajar) namun, ada beberapa ide lain yang muncul seperti penentuan nama untuk bimbel ini, saya harus membuat nama sendiri atau harus memakai nama bimbel yang telah ada, keduanya tentu memiliki kekurangan dan kelebihan, lalu masalah yang muncul lainnya adalah diperuntukkan untuk jenjang apa bimbel tersebut.

Setelah itu dilakukanlah penyaringan dari beberapa ide nama yang muncul dan saya memutuskan untuk memilih nama Educations Smart Center (ESC) mengapa memilih nama tersebut karena kita ingin menjadi pusat pendidikan yang pintar sehingga menghasilkan generasi bangsa yang senantiasa berprestasi, dan bimbel ini diperuntukkan untuk  jenjang SD (kelas 4,5 dan 6) dan SMP (kelas 7, 8, dan 9), jenjang ini dipilih karena jenjang ini adalah pendidikan dasar yang cukup penting untuk melanjutkan ketingkat pendidikan selanjutnya. Selain itu, peluang untuk jenjang ini cukup besar untuk minat dari konsumennya.

            Setelah itu dilakukanlah pengembangan dan pengujian konsep, pengembangan itu diawali dengan mengetahui dulu apa keinginan dari masyarakat. Bimbingan belajar seperti apa yang masyarakat inginkan, supaya bimbel ini dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan dan dilakukan lah penyusunan konsep-konsep seperti visi, misi dan tujuan dari bimbel ini. Hal ini juga berkelanjutan dengan pengembangan strategi pemasarannya seperti apa yang akan dilakukan dalam strategi pemasarannya bisa jadi dilakukan dengan melalui mulut ke mulut atau dengan promosi melalui media sosial website, facebook dan sebagainya. Kemudian, melakukan analisis usaha dengan memikirkan estimasi biayanya serta keuntungannya (laba) dari bimbel ini. Rencananya ditempat bimbel ini ada paling tidak ada enam atau tujuh ruang kelas, satu ruangan untuk ruang tenaga pengajar, ruang kelas akan dilengkapi  dengan AC ditempat bimbel ini juga dilengkapi dengan wifi dan tersedia juga beberapa LCD untuk mendukung proses belajar mengajar.

            Setiap pertemuan 2 jam 30 menit dan ada istirahat beberapa menit, sebelum dimulai pembelajaran akan diadakan ice breaking agar muridnya semangat dalam proses belajar, dan sesekali tenaga pengajar akan memberikan games yang berkaitan dengan pelajaran agar mengurangi kejenuhan siswa setelah diberikan materi. Tenaga pengajarnya sendiri adalah lulusan S1. Selain itu,  2 atau 3 bulan sekali jika memungkinkan ada diadakan study tour tapi untuk biaya study tour tentu akan dikenakan biaya sendiri.  Pertemuan proses belajar mengajar diadakan 3 kali seminggu. Hari belajar untuk SD (selasa, kamis, dan jum’at) dan SMP (Senin, rabu, sabtu). Untuk hari belajar sendiri masih bisa disesuaikan lagi. Ditempat bimbel ini juga akan ada sesi konsultasi terutama untuk murid yang masih belum mengerti dengan pelajarannya, bisa dikonsultasikan dengan tenaga pengajar diluar jam belajarnya, bisa disesuaikan lagi dengan tenaga pengajarnya.

Dari semua penjabaran serta fasilitas yang diberikan maka biaya untuk SD (kelas 4 dan 5 SD) selama 1 tahun adalah Rp 1.600.000/tahun, untuk kelas 6 SD Rp 2.000.000/tahun. Sedangkan untuk kelas 7 dan 8 SMP Rp  2.500.000/tahun dan kelas 9 SMP Rp 3.000.000/tahun. Tempat bimbel ini akan berdiri ditempat yang strategis dengan akses yang mudah dijangkau terutama didaerah yang mungkin dekat dengan sekolah agar dapat diketahui oleh orang tua dan muridnya, sehingga lebih mudah untuk mempromosikannya. Tujuan dari tempat bimbel ini tentunya untuk membantu murid-murid untuk lebih memperdalam mengenai materi pelajaran yang mungkin masih kurang dimengerti, dan tentunya bimbel ini akan terus memantau nilai-nilai dari siswa. Khususnya untuk kelas 6 SD dan 9 SMP yang akan menghadapi Ujian Nasional. Akan diadakan juga tryout ditempat bimbel ini untuk kelas 6 SD dan 9 SMP dan nilainya akan direkap dan dilihat jika ada murid yang mungkin dari sekian kali tryout tidak mengalami perubahan, lalu akan murid tersebut akan ditanya oleh tenaga pengajar bagian konseling apa kesulitan dari anak tersebut dan apa kendalanya sehingga nilainya tidak mengalami perubahan, dan untuk murid yang terbaik nilainya selama tryout mungkin akan diberi hadiah.

            Setelah dilakukan analisis usaha maka diadakan pengembangan produk jasa,  seperti apa pengembangan produk jasa yang akan dibuat. Mungkin tadi hanya pengembangan secara konsep tapi saat ini  pengembangannya sudah lebih. Setelah semua nya dirasa cukup semuanya maka mulainlah pada taahap pengembangan produk yaitu mulai membuat produk jasa pendidikannya, mulai mempersiapkan untuk memastikan bahwa produk jasa pendidikannya sudah sesuai. Hal ini berkaitan, dengan market testing, pada produk jasa pendidikan mungkin dilakukan market testingnya langsung pada promosi yaitu langsung cetak brosur, mempromosikan melalui media sosial seperti website, facebook dan lain sebagainya. Juga bisa dilakukan dengan promosi kesekolah-sekolah, karena bimbel ini baru, rasanya dengan promosi kesekolah-sekolah cukup efektif, asalkan kita mempunyai link disekolah tersebut. Selanjutnya, yaitu komersialisasi ini merupakan suatu tahap dimana produk jasa yang direncakan sudah siap dibarengi dengan peluncuran, serta bagaimana strategi peluncuran dari produk jasa tersebut.

              Berkaitan dengan waktu, untuk siapa, dan dimana tempat bimbel ini akan didirikan. Waktu untuk peluncuran bimbel ini sebetulnya dapat fleksibel, mungkin ketika menjelang ujian kita sudah siap membuka bimbel ini, dan juga melihat pesaing baru ketika ada pesaing baru yang ingin membuka tempat bimbel juga, jangan sampai pesaing duluan yang membuka tempat bimbelnya. Bimbel ini sudah jelas seperti yang telah disebutkan diatas sasaran bimbel ini untuk SD dan SMP, sementara bimbel ini hanya untuk jenjang sekolah dasar, tidak menutup kemungkinan jika bimbel ini sudah mempuni baik dari segi kualitas, semakin dikenal oleh masyarakat, serta sudah menghasilkan output yang baik maka jenjangnya dapat ditambah hingga SMA atau bahkan sampai yang alumni yang ingin mengejar perguruan tinggi negeri. Lokasi berdirinya tempat ini akan berdiri yang letaknya strategis, karena jenjang yang dituju saat ini adalah SD dan SMP, maka akan berdiri tidak begitu jauh sekolah SD dan SMP, daerah yang ingin dituju kemungkinan adalah didaerah Petukangan Utara, Jakarta Selatan karena letaknya cukup strategis dan banyak sekolah didaerah tersebut, sehingga memudahkan untuk masyarakan mengetahui mengenai ESC. 

Jumat, 12 April 2013

Penciptaan dan Pengembangan Jasa Pendidikan


Report Manajemen Pemasaran
Hari, Senin, 8 April 2013


Universitas Negeri Jakarta, Senin, 8 April 2013. Ini adalah pertemuan ketujuh mata kuliah Manajemen Pemasaran, bersama dosen kami Dr. Amril Muhammad, S.E, M,pd. Pertemuan kali ini merupakan presentasi kelompok lima, kelompok lima akan membahas mengenai Penciptaan dan pengembangan produk Jasa Pendidikan. Presentasi kelompok kali ini kembali seperti kelompok pertama dan kedua yaitu presentasi didepan kelas dengan memaparkan materi mereka masing-masing. Setelah paparan kelompok selesai pak Amril akan menambahkan materi yang dipaparkan kelompok. 

Sebelumnya, kita harus mengetahui terlebih dahulu apa definisi dari produk adalah seperangkat atribut baik berwujud atau tidak berwujud termasuk didalamnya masalah harga, warna, dan lain-lain demi pemenuhan kebutuhan konsumen. Produk dapat dibagi dua yaitu good (barang) and service (jasa). Lalu, produk bisa kita ciptakan sendiri atau bisa kita kembangkan menjadi suatu produk yang lebih baik. Kita bisa menciptakan suatu produk yang benar-benar baru atau kita bisa meniru produk orang lain yang memang sebelumnya belum kita ciptakan, contoh: handphone huawei mereka membuat handphone touch screen, padahal seperti handphone samsung, iphone mungkin sudah lebih dulu membuat handphone layar sentuh (touch screen) tapi buat perusahaan mereka itu merupakan suatu hal baru karena sebelumnya mereka belum membuat handphone seperti itu.


     Lalu, mengapa suatu perusahaan perlu melakukan penciptaan atau pengembangan produk? hal ini tentunya perlu untuk meningkatkan eksistensi dari perusahaan yang nantinya demi mendapat keuntungan (profit) perusahaan, karena biasanya konsumen menginginkan suatu produk yang baru. Sebelum, membuat produk baru suatu perusahaan harus membuat planing (perencanaan) mulai dari jenis produk yang ingin dibuat kalau memang berupa barang, produk barang apa yang ingin dibuat dan kalau jasa, jasa yang seperti apa yang ingin dibuat sampai pada produk tersebut jadi dan dapat dipasarkan. Kemudian, perencanaan suatu produk (barang atau jasa) tentunya mempunyai tujuan, tujuan dari perencanaan adalah untuk memenuhi kebutuhan konsumen, untuk omset penjualan, dan memenangkan persaingan. 

     Dalam membuat produk baru kita bisa menggunakan pendekatan yaitu akuisi dan pengembangan produk baru. Akuisi didapatkan dengan membeli seluruh perusahaan, hak paten atau mengambil lisensi dari produk lain (barang atau jasa). Selanjutnya, mengapa dilakukan inovasi produk? Inovasi produk dilakukan karena konsumen yang semakin selektif, produk mempunyai daur hidup, produk akan menetukan laba, produk sangat penting bagi pertumbuhan perusahaan. Inovasi produk juga diperuntukkan untuk konsumen, karena konsumen biasanya akan menyukai produk-produk baru dan dengan layanan, jenis, atau bentuk yang memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen. Lalu, bagaimana proses pengembangan produk? Dalam pengembangan produk (jasa atau barang) ada delapan proses yang dilakukan yaitu: pertama, penciptaan ide yaitu produk barang atau jasa apa yang ingin kita buat. Kedua, penyaringan ide yaitu setelah muncul beberapa ide mengenai produk atau jasa kemudian kita harus menyaring produk apa yang harus kita pilih. Ketiga, pengembangan dan pengujian konsep yaitu kita mulai melakukan pengujian ketempat-tempat tertentu hal ini dapat dilakukan selama satu tahun, lima tahun atau mungkin lebih dari lima tahun sampai pada akhirnya konsep produk yang dibuat matang.

Keempat, pengembangan strategi pemasaran yaitu kita menentukan strategi apa yang dilakukan dalam rangka memasarkan produk yang dibuat. Kelima, analisis usaha yaitu kita memperhitungkan estimasi dalam penjualan, estimasi biaya, dan laba yang dihasilkan. Keenam, pengembangan produk, setelah beberapa tahap yang telah dilalui maka kita mulai mengembangkan produk yang kita buat. Ketujuh, market testing yaitu melakukan tes apakah produk yang dibuat sudah sesuai dengan keinginan komsumen atau belum dan dibarengi dengan peluncuran produk, biasanya untuk produk jasa langsung dengan menyebarkan brosur dan sebagainya. Kedelapan, komersialisasi yaitu menyangkut pada strategi dalam peluncuran produk seperti menentukan timing (waktu) peluncuran produk contoh: biasanya model baju koko atau sarung terbaru akan lebih laku jika dipasarkan menjelang lebaran biasanya penjual akan memanfaatkan moment lebaran untuk meluncurkan produknya, lalu dimana produk tersebut akan dipasarkan,dan untuk siapa produk tersebut akan dipasarkan.

Sekian report saya untuk manajemen pemasaran pada hari senin, 8 April 2013.


Nisa Indriani
1445115216
Mp nonreg 2011