Sabtu, 13 April 2013

Produk Jasa Pendidikan (Bimbel Educations Smart Center)


Nama             : Nisa Indriani
No. Reg         : 1445115216
Jurusan        : Manajemen Pendidikan nonreg 2011



        Dalam membuat suatu produk jasa khususnya maka ada beberapa proses mulai dari planning sampai akhirnya produk jasa jadi dan diketahui oleh masyarakat. Hal pertama dipikirkan adalah menciptakan ide mengenai produk jasa pendidikan apa yang ingin saya buat, lalu muncul ide untuk membuat bimbel (bimbingan belajar) namun, ada beberapa ide lain yang muncul seperti penentuan nama untuk bimbel ini, saya harus membuat nama sendiri atau harus memakai nama bimbel yang telah ada, keduanya tentu memiliki kekurangan dan kelebihan, lalu masalah yang muncul lainnya adalah diperuntukkan untuk jenjang apa bimbel tersebut.

Setelah itu dilakukanlah penyaringan dari beberapa ide nama yang muncul dan saya memutuskan untuk memilih nama Educations Smart Center (ESC) mengapa memilih nama tersebut karena kita ingin menjadi pusat pendidikan yang pintar sehingga menghasilkan generasi bangsa yang senantiasa berprestasi, dan bimbel ini diperuntukkan untuk  jenjang SD (kelas 4,5 dan 6) dan SMP (kelas 7, 8, dan 9), jenjang ini dipilih karena jenjang ini adalah pendidikan dasar yang cukup penting untuk melanjutkan ketingkat pendidikan selanjutnya. Selain itu, peluang untuk jenjang ini cukup besar untuk minat dari konsumennya.

            Setelah itu dilakukanlah pengembangan dan pengujian konsep, pengembangan itu diawali dengan mengetahui dulu apa keinginan dari masyarakat. Bimbingan belajar seperti apa yang masyarakat inginkan, supaya bimbel ini dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan dan dilakukan lah penyusunan konsep-konsep seperti visi, misi dan tujuan dari bimbel ini. Hal ini juga berkelanjutan dengan pengembangan strategi pemasarannya seperti apa yang akan dilakukan dalam strategi pemasarannya bisa jadi dilakukan dengan melalui mulut ke mulut atau dengan promosi melalui media sosial website, facebook dan sebagainya. Kemudian, melakukan analisis usaha dengan memikirkan estimasi biayanya serta keuntungannya (laba) dari bimbel ini. Rencananya ditempat bimbel ini ada paling tidak ada enam atau tujuh ruang kelas, satu ruangan untuk ruang tenaga pengajar, ruang kelas akan dilengkapi  dengan AC ditempat bimbel ini juga dilengkapi dengan wifi dan tersedia juga beberapa LCD untuk mendukung proses belajar mengajar.

            Setiap pertemuan 2 jam 30 menit dan ada istirahat beberapa menit, sebelum dimulai pembelajaran akan diadakan ice breaking agar muridnya semangat dalam proses belajar, dan sesekali tenaga pengajar akan memberikan games yang berkaitan dengan pelajaran agar mengurangi kejenuhan siswa setelah diberikan materi. Tenaga pengajarnya sendiri adalah lulusan S1. Selain itu,  2 atau 3 bulan sekali jika memungkinkan ada diadakan study tour tapi untuk biaya study tour tentu akan dikenakan biaya sendiri.  Pertemuan proses belajar mengajar diadakan 3 kali seminggu. Hari belajar untuk SD (selasa, kamis, dan jum’at) dan SMP (Senin, rabu, sabtu). Untuk hari belajar sendiri masih bisa disesuaikan lagi. Ditempat bimbel ini juga akan ada sesi konsultasi terutama untuk murid yang masih belum mengerti dengan pelajarannya, bisa dikonsultasikan dengan tenaga pengajar diluar jam belajarnya, bisa disesuaikan lagi dengan tenaga pengajarnya.

Dari semua penjabaran serta fasilitas yang diberikan maka biaya untuk SD (kelas 4 dan 5 SD) selama 1 tahun adalah Rp 1.600.000/tahun, untuk kelas 6 SD Rp 2.000.000/tahun. Sedangkan untuk kelas 7 dan 8 SMP Rp  2.500.000/tahun dan kelas 9 SMP Rp 3.000.000/tahun. Tempat bimbel ini akan berdiri ditempat yang strategis dengan akses yang mudah dijangkau terutama didaerah yang mungkin dekat dengan sekolah agar dapat diketahui oleh orang tua dan muridnya, sehingga lebih mudah untuk mempromosikannya. Tujuan dari tempat bimbel ini tentunya untuk membantu murid-murid untuk lebih memperdalam mengenai materi pelajaran yang mungkin masih kurang dimengerti, dan tentunya bimbel ini akan terus memantau nilai-nilai dari siswa. Khususnya untuk kelas 6 SD dan 9 SMP yang akan menghadapi Ujian Nasional. Akan diadakan juga tryout ditempat bimbel ini untuk kelas 6 SD dan 9 SMP dan nilainya akan direkap dan dilihat jika ada murid yang mungkin dari sekian kali tryout tidak mengalami perubahan, lalu akan murid tersebut akan ditanya oleh tenaga pengajar bagian konseling apa kesulitan dari anak tersebut dan apa kendalanya sehingga nilainya tidak mengalami perubahan, dan untuk murid yang terbaik nilainya selama tryout mungkin akan diberi hadiah.

            Setelah dilakukan analisis usaha maka diadakan pengembangan produk jasa,  seperti apa pengembangan produk jasa yang akan dibuat. Mungkin tadi hanya pengembangan secara konsep tapi saat ini  pengembangannya sudah lebih. Setelah semua nya dirasa cukup semuanya maka mulainlah pada taahap pengembangan produk yaitu mulai membuat produk jasa pendidikannya, mulai mempersiapkan untuk memastikan bahwa produk jasa pendidikannya sudah sesuai. Hal ini berkaitan, dengan market testing, pada produk jasa pendidikan mungkin dilakukan market testingnya langsung pada promosi yaitu langsung cetak brosur, mempromosikan melalui media sosial seperti website, facebook dan lain sebagainya. Juga bisa dilakukan dengan promosi kesekolah-sekolah, karena bimbel ini baru, rasanya dengan promosi kesekolah-sekolah cukup efektif, asalkan kita mempunyai link disekolah tersebut. Selanjutnya, yaitu komersialisasi ini merupakan suatu tahap dimana produk jasa yang direncakan sudah siap dibarengi dengan peluncuran, serta bagaimana strategi peluncuran dari produk jasa tersebut.

              Berkaitan dengan waktu, untuk siapa, dan dimana tempat bimbel ini akan didirikan. Waktu untuk peluncuran bimbel ini sebetulnya dapat fleksibel, mungkin ketika menjelang ujian kita sudah siap membuka bimbel ini, dan juga melihat pesaing baru ketika ada pesaing baru yang ingin membuka tempat bimbel juga, jangan sampai pesaing duluan yang membuka tempat bimbelnya. Bimbel ini sudah jelas seperti yang telah disebutkan diatas sasaran bimbel ini untuk SD dan SMP, sementara bimbel ini hanya untuk jenjang sekolah dasar, tidak menutup kemungkinan jika bimbel ini sudah mempuni baik dari segi kualitas, semakin dikenal oleh masyarakat, serta sudah menghasilkan output yang baik maka jenjangnya dapat ditambah hingga SMA atau bahkan sampai yang alumni yang ingin mengejar perguruan tinggi negeri. Lokasi berdirinya tempat ini akan berdiri yang letaknya strategis, karena jenjang yang dituju saat ini adalah SD dan SMP, maka akan berdiri tidak begitu jauh sekolah SD dan SMP, daerah yang ingin dituju kemungkinan adalah didaerah Petukangan Utara, Jakarta Selatan karena letaknya cukup strategis dan banyak sekolah didaerah tersebut, sehingga memudahkan untuk masyarakan mengetahui mengenai ESC. 

Tidak ada komentar: